welcome to Jimmy Julian's site


DAKWAH (SIMPEL) YANG STRATEGIS,FLEKSIBEL DAN EFEKTIF
Juli 28, 2012, 1:06 am
Filed under: Uncategorized

Gambar          Aktivis Dakwah Kampus,– sebutan untuk Mahasiswa yang aktif dalam pergerakan dakwah baik yang diFakultas atau yang ada ditataran Universitas. Istilah ini ada, didasari munculnya inisiatif mahasiswa muslim yang prihatin terhadap kondisi moral kampus yang tergerus keadaan sosial yang mulai rusak . meskipun begitu,sebutan ini masih terasa sangat aneh ditelinga sebagian civitas akademika yang ada diKampus khususnya Mahasiswa sendiri. Tak ubahnya seperti nama komplotan teroris, atau istilah yang menakutkan  lainnya.dengan sigap otakpun meng-analogikan istilah ini dengan aliran Agama radikal. “Dakwah, dakwah itu apa sih?“,”Ngapain sih mereka itu kerjanya?”,” Apa gak niat kuliah mereka itu?”,apa untungnya ikut2 begituan.?”. Saya yakin suara2 sumbang seperti ini tak jarang kita dengar. Bahkan terkadang tanpa sadar mereka menertawai  si aktivis dakwah ini padahal ia ada dibelakang mereka.. tapi namanya juga aktivis dakwah yah, harus sabar menerima cobaan, apalagi Cuma ledekan sedikit.hehe toh Allah swt berfirman: Wahai oranag-orang yang beriman mintalah bertolongan Allah dengan sabar dan shalat,sesungguhnya Allah beserta orang yang sabar(QS,alBaqarah:153)

 

         Suatu cerita, ada seorang ikhwan(sebut saja namanya Indra) yang baru selesai mengikuti kelasnya dijam ke3 pukul 14.30. Ketika sedang berbenah buku tiba2 ikhwan tersebut dipanggil oleh teman sekelasya, “woi indra, dasar.! FPI lu ya.? Dasar islam jahat lu.!” Indra pun tersebut sontak kaget dan bertanya kepada temannya tersebut,” alasannya kenapa kamu panggil saya seperti itu?” anak tadi pun menjawab,”iya,lu kan gak pernah mau gabung sama kita,tingkah lu aneh, kaya teroris!”. “oh gitu,oke kalo begitu nanti sore saya ikut gabung ya bareng kalian” jawab si Indra. Ba’da ashar pukul 15.30, Indra pun mencoba menepati janji kepada teman2nya tadi. Tergopoh gopoh ia berjalan cepat, karna memang jarak tempatnya yang cukup jauh.

 

           Sesampainya ditempat tersebut teman temannya pun terkaget,”wah,beneran gabung lu coy?” sahut sala satu temannya, “yoi, biar gaul dikit gw” kata Indra. Indra yang saat itu mencoba membaur dengan suasana tersebut mulai menikmati candaan, sesekali ia memainkan gitar dan kawan2nya bernyanyi, merekapun mulai menganggap indra sebagai sosok yang mengasyikan. Kegiatan tersebut berlanjut dari hari ke hari, minggu ke minggu. Indra yang tiap sore menyempatkan waktu untuk nongkrong dengan teman temannya tersebut ternyata memiliki tujuan tersendiri, ia berfikir bahwa untuk membawa teman temannya supaya mau beribadah, ia harus mendekati teman temannya secara perlahan &personal. Untuk itu ia selalu menyediakan diri untuk mendekati teman temannya tersebut. Suatu sore salah seorang temannya pun berkata pada indra “ndra,sebenernya gw ini mau banget sholat,tp gw ga tau cara caranya, lu mau gak ngajarin gw?”, dengan perasaan sangat senang indra menjawab “boleh boleh,kapan aja gw bersedia ngajarin lu sholat”, “oke,tapi lu jangan bilang ke anak-anak ya” “siip!” jawab indra. Indra benar2 senang,ia tidak bisa berkata apa apa lagi kecuali mengucap “Alhamdulillah” berkali kali. Tak hayal hatinya pun berbisik, “mampus lu, abis gw ajarin sholat, lu bakalan gw ajakin ngaji, akan gw sesatkan lu kejalan yang benar,hihihi” ucapan indra tersebut pun timbul sebagai bentuk bahagianya ia.

            Karena memang pribadi indra yang santai &menyenangkan,Rasulullah saw pun bersabda “berdakwahlah sesuai dengan bahasa kaum tersebut”(Al-Hadist).  akhirnya dengan cara ini semua teman teman indra pun tertarik belajar agama , mulai belajar sholat hingga belajar membaca Al-Qur’an. Dan  seluruh teman teman kelasnya yang sebelumnya gemar nongkrong,merokok,&pacaran tersebut mulai menjadi pribadi pribadi yang baik, pribadi yang Robbaniyah, dari segi amal maupun prilaku . ~Alhamdulillah~

            Disini kita lihat, betapa buruknya pandangan generasi islam terhadap islam. Rasa takut,rasa tidak percaya,rasa mendustai itu justru timbul dari hati2 umat islam sendiri, hal ini tentu saja adalah buah dari konspirasi dan rekayasa kaum kafir dalam menjatuhkan citra baik Islam. Media berbondong bondong memberitakan tentang islam radikal,islam teroris,padahal teroris yang sesungguhnya adalah kaum yahudi dan nasrani yang smpai saat ini selalu membombardir islam secara fisik maupun pemikirian. Maka dari itu, dibutuhkan pula sistem dakwah strategis,dakwah yang memiliki sifat fleksibelitas yang tinggi,dakwah yang tidak kaku. Dalam kondisi pemikiran generasi muda yang apatis terhadap islam. Tidak mungkin kita ajak mereka kejalan kebaikan dengan cara kaku,keras dan tidak mengikuti sifat mereka. Wallahu’alam

          Semoga sepenggal cerita ini bisa menginspirasi ikhwah sekalian untuk lebih memaknai cara berdakwah, dan semakin menggugah semangat antum/na untuk tetap berdakwah ilalloh (menyeru kepada Allah), dan tak patut seorang Da’i mengharapkan sejenak istirahat dijalan dakwah ini. Kecuali istirahatnya ialah hanya diSYURGA nanti. ~Aamiin~

Anekdot:

A: Lu islamnya, islam apa?

B: Islamnya Nabi Muhammad, dengan tuntunan Alqur’an dan Assunnah, kalo lu?

A: kalo gw Islam pemerintah

B: ??????

(SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU ALA ILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATTUBU ILAIK 🙂 )



Yang Tewas dibantai itu, saudaraku!!
Juli 22, 2012, 10:25 am
Filed under: Uncategorized

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”.(an-Nisa 75)

(Myanmar) – Aksi pembantaian terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya yang akhir-akhir ini santer diberitakan diberbagai media cetak dan online, sampai saat ini masih menyisakan kepiluan terhadap umat muslim seantero belahan dunia manapun.  Bagaimana tidak, aksi kejam yang dilakukan masyarakat etnis budha itu sudah tidak Nampak lagi sebagai prilaku manusia. Pembunuhan,penyiksaan,dan pemerkosaan dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Hingga kini sebuah media online melansir, tidak kurang dari 6.000 jiwa meninggal dunia.

            Tentu kejadian deskriminasi terhadap etnis muslim seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi, jauh sebelum ini, agresi militer Israel yang menginjak-nginjak kedaulatan bangsa Palestina, secara terang-terangan terjadi didepan mata kepala Dunia, PBB, Liga Arab,UNICEF pun tak mampu berbuat banyak, bahkan Amerika sebagai bangsa besar yang diharapkan bisa meredam konfrontasi  yang terjadi dan memberikan pertolongan terhadap Palestina ternyata terbukti lebih memihak kepada kebengisan Israel. Begitunpun yang terjadi di Suriah, pembantaian yang dilakukan oleh Presiden Bashar Al-assad dan satuan keamanan negaranya sangat menciderai rasa beragama dari umat muslim diseluruh dunia.. Bashar Al-assad yang seorang syiah secara terang-terangan melukakan hal keji terhadap bangsanya sendiri, Bahkan info terbaru  pada awal Ramadhan ini, tercatat 145 muslim tewas terbantai mengenaskan , tentu aksi pembantaian,penyiksaan dan pemerkosaan i ini akan menjadi hal yang mencoreng wajah peradaban Timur Tengah.

            Api pembantaian itu kini berlabuh dimasyakarat etnis muslim rohingya, dan Indonesia, sebagai bangsa yang berjumlah penduduk muslim terbanyak didunia ada dimana? Dimana media-media besar Indonesia yang sewajibnya meliput hal ini? Dimana posisi  bangsa yang dahulu kerap menjadi mediator perdamaian konfrontasi antar negara?  Dimana pemuda muslim Indonesia? Dimana rasa prikemanusian masyarakat Muslim Indonesia? Bukankah presiden bangsa ini adalah seorang muslim yang ‘katanya’ religius? Lalu dimana andil terbesar bangsa ini?, mungkin dalam masalah ini tak perlu sampai presiden disalahkan. Karena jangankan ikut andil dalam keamanan luar negri, bahkan dalam negri sendiri pun rasa aman terlalu mahal untuk terwujud..

Terutama untuk pemuda muslim Indonesia.

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain.” (HR. Muslim)

            Mungkin kalian belum tahu tentang tragedi bengis ini, atau kalian tak ingin tau sama sekali tentang ini. Tapi inilah yang terjadi pada saudaramu diPalestina.di Suriah, di Afghanistan,dan kini di Rohingya. Tragedi yang terjadi pada orang-orang yang bersaksi tentang Allah sebagai Tuhannya dan Muhammad adalah seorang utusanNya. mungkin kalian kini lelah menyerukan sebuah kebenaran atau kalian telah bosan mengutuk kebusukan. Tapi sekali lagi inlah yang terjadi pada saudaramu. Harga diri agama yang dilukai, hak asasi manusia yang di injak-injak, dan ternyata kita tak mampu berbuat apapun.

            Untuk itu, marilah bersama-sama kita gugah kembali rasa kepedulian kita, kita angkat issue ini secara lebih intens, kita suarakan kembali Takbir perlawanan kita. Sungguh, kini aksi dari pemuda muslimlah yang ditunggu mereka. Terutama aktivis mahasiswa muslim yang dulu kerap mewarnai jalanan dalam aksi menyuarakan kebenaran. Kepada LDK,HMI,KAMMI,HTI serta cendikia muslim yang berfikir dan bernurani.

            Mari sama-sama, kita lakuakan aksi terbaik kita sebagai bentuk dari rasa keprihatinan dan kepedulian kita. Turun kejalan,aksi literasi informasi terbaru tentang kondisi mereka, bahkan sampai kemampuan terkecil kita yang mampu kita lakukan untuk mereka, ialah doa kita kepada Allah, doa keselamatan untuk saudara seakidah kita yang kini sedanag tertindas, doa agar Allah menghancurkan segala bentuk penistaan terhadap agama ini, doa agar Allah mengahancurkan  kaum kafir yang melukai Islam dan umat muslim..

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (Muslim: 4677)Gambar



Brigade Merah Saga “Dimensi pergerakan Mahasiswa yang Sesungguhnya”
Juli 20, 2012, 12:26 am
Filed under: Uncategorized

Brigade Merah Saga “Dimensi pergerakan Mahasiswa yang Sesungguhnya”

Euforia Reformasi ’98 yang digadang- gadangkan sebagai puncak prestasi pergerakan Mahasiswa, kini tak lebih dari sekedar dongeng yang digunakan untuk membius angan Mahasiswa ‘baru’ agar mau bergabung kedalam gerakan Mahasiswa. Hingga seakan menyajikan  khayalan success story yang sampai saat ini masih menyisakan bau kejayan diraport kebanggan Mahasiswa.

Tak ingin tertidur hingga jauh, saya disini ingin sedikit menyadarkan akan pentingnya memaknai hakikat kejayaan yang sebenarnya. Kejayan yang sepatutnya tetap kita teruskan dalam tongkat estafet pergerakan. Kontribusi tenaga dan pemikiran kita yang seharusnya menjadi manifest visi besar dalam cita – cita menyelamatkan bangsa ini dari tangan sekomplotan penguasa yang sampai hari ini ternyata masih sekonyong- konyong memanfaatkan kekuasan dengan tidak bertanggung jawab, yang mengubur masa depan bangsa kedalam liang busuk hingga bangsa ini seakan kian sulit untuk bangun dan bangkit kembali. Saya tahu reformasi belum terjadi, reformasi kini menjadi program kerja yang gagal dibalik tegaknya system demokrasi saat ini yang masih jauh dari harapan bersama.

Dalam fenomena ini, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang  turut serta mengukir tinta emasnya dalam pesta pemuda’98, terbilang salah satu yang masih konsisiten dalam pengawalan dinamisasi pemerintahan pasca reformasi’98  hingga hari ini. KAMMI memiliki alur pergerakan yang terstruktur dan tersistemik dalam renstra jangka panjang,yang dicetuskan sejak lama pada landasan 6 prinsip gerakan KAMMI yaitu:

  •  Fase Ideologisasi Gerakan : Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI (1980an-1998)
  • Fase Resistensi Gerakan: Kebatilan adalah Musuh Abadi KAMMI (1998-2004)
  • Fase Reformulasi Gerakan : Solusi Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI (2004-2009)
  • Fase Rekonstruksi Gerakan : Perbaikan adalah Tradisi  Perjuangan KAMMI (2009-2014)
  • Fase Leaderisasi Gerakan : Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan KAMMI (2014-2019)
  • Fase Internasionalisasi Gerakan : Persaudaraan adalah Watak Mu’amalah KAMMI (2019-20..)

KAMMI yang pada saat itu berada pada fase ke2 “Kebatilan adalah Musuh Abadi KAMMI” (1998-2004),telah membuktikan bahwa jalan penggulingan rezim Soeharto adalah langkah yang harus diambil. Dengan keikut sertaan KAMMI bersama organisasi Mahasiswa  dan elemen masyarakat lainnya, atas izin Allah swt, akhirnya sebuah tiang tua yang kokoh itupun tumbang tak berdaya.

Dan KAMMI yang kini berada pada fase ke4 yaitu “fase rekonstruksi Gerakan”, jelas masih memposisikan dirinya sebagai pihak yang menawarkan perbaikan kondisi Bangsa ini. Ditengah hiruk pikuk nuansa politik dalam negri, KAMMI senantiasa mengamati perkembangan yang terjadi terus secara aktual.  Selaras bergulirnya waktu dan tuntutan kondisi permasalahan yang memaksa KAMMI untuk dapat bergerak lebih ekstra dan kompeten dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan bangsa, yang merupakan bagian dari tugas pergerakan KAMMI.

Hingga pada akhirnya, setelah melihat kondisi yang kian seperti ini, KAMMI khususnya KAMMI  Komisariat Universitas Negeri Jakarta(UNJ) menyepakati untuk mendirikan sebuah wadah  yang merupakan salah satu tempat pengkaderan,pengembangan dan pematangan  calon kader KAMMI UNJ . Wadah tersebut yang pada akhirnya diberi nama BMS (Brigade Merah Saga) KAMMI UNJ.

Didirikannya BMS bertujuan untuk menyiapkan barisan intelektual yang memiliki kompetensi dan kredibelitas dalam segi fikriyah (pemikiran) dan jasadiyah (jasmani). BMS pun  memiliki beberapa landasan tujuan pokok yaitu:

  • Meningkatkan kualitas persiapan kader dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kompetensi kontemporer mahasiswa yang Manhaji.
  • Mempersiapkan sitem takwiniyah (perekrutan) yang integratif dan komperhensif
  • Membentuk pembelajaran yang dapat menghasilkan kemampuan kader dalam peningkatan intelektualitas
  • Memfasilitasi sarana dan prasarana dalam membentuk kondisi budaya intelektual Mahasiswa (membaca,menulis &berdiskusi)

Keempat point itulah yang secara garis besar menjadi landasan utama proses pembentukan kader intelektual BMS. Dan proses pelaksanaan keempat point itu akan dijelaskan sebagai berikut:

1.( Pembentukan ideologi) dengan dilaksanakannya madrasah perdana BMS tentang materi makna syahadtain,ma’rifatullah dan syumuliatul Islam selama 3x pertemuan.

2.(Pemahaman pola pergerakan) membahasa buku  Manhaj Haroki selama 3x pertemuan

3. (Analisis permasalahan kekinian) menganalisi 3 isu nasional yang sedang berkembang,     dengan landasan teori ilmiah dan solusi pemecah permasalahan (problem solve)

4. mengunjungi tokoh poltik,refreshing dan librarian day.

Sejumlah rangkaian tersebut akan dilaksanakan selama 3 bulan sakaligus dan akan diadakan agenda lanjutan untuk mem-follow up gerakan Kader BMS yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah dirancang. BMS ini juga memiliki struktur pengelola yang terdiri dari KAMMI Komisariat UNJ,Dewan Pembina BMS (Ketum Komisariat & Kadept Kastrat) ,Koodinator Umum BMS, Korwat (Koordinator akhwat) dan seluruh anggota yang dikomandoi oleh koordinator Umum .

BMS memliki kode etik yang wajib dipatuhi seluruh anggota

1.memiliki komitmen kuat dalam mengemban amanah atau tugas yang diberikan oleh Dewan Pembina BMS

2.mangikuti setiap agenda yang diadakan oleh pihak KAMMI Komisariat

3.memiliki semangat juang dan kedisiplinan tinggi

4.wajib mengikuti mentoring Gerakan BMS

5.membaca minimal 1 buku tiap pekan

Point – point inilah yang diharapkan menjadi koridor ataupun arahan kader BMS agar dapat menjadi barisan intelektual strategis yang bergerak berdasarkan pemahaman,kemampuan & landasan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-sunnah.

Mungkin kita selalu setia membayangkan sebuah keniscayaan dari tangan-tangan pemuda tentang pembebasan permasalahan bangsa, namun hal itu tidak akan pernah tercapai apabila sebuah gerakan pemuda tersebut berdiri diatas ideologi, visi & misi yang tidak jelas. Untuk itu KAMMI Komisariat UNJ memberikan kesempatan kepada para pejuang Bangsa yang ingin berkontribusi dalam pergerakan Mahasiswa intelektual, yang kelak akan melahirkan sosok-sosok cedikia muda dengan karakter yang dibangun atas akhlak dan kompetensi. Yang akan sejalan dengan visi besar KAMMI .

“KAMMI merupakan wadah perjuangan  permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia”

Oleh karna itu, teruntuk seluruh sahabat saya yang merindukan sebuah makna kejayaan…

saya ucapakan…..

Selamat datang di dimensi Pergerakan Mahasiswa yang Sesungguhnya..!!

Jimmy Julian

-Koordinator umum BMS KAMMI UNJ 2012-2013-

HIDUP MAHASISWA..!!!

Saat langit berwarna MERAH SAGA..

Dan kerikil perkasa berlarian, meluncur laksana puluhan peluru..

Terbang bersama teriakan TAKBIR..!!

Gambar



Dilema KAMMI
Juli 20, 2012, 12:20 am
Filed under: Uncategorized

Terkadang sebuah organ hidup, atau sekelompok populasi harus mengalami sebuah fase dimana metamorfosis adalah sebuah keharusan, begitupun instrumen-instrumen yang menjadi bagian perjalan hidup dari sebuah parsial yang bernama makhluk. Ekosistem yang telah ia pilih untuk menjejakan kaki dan hidup, tak jarang menggoyangkan, menggoyahkan,menghauskan, atau bahkan merobohkan. Sebuah cara bertahan hidup tak cukup dengan berlari mencari sepi, atau menunduk malu mencari ladang yang lain ketika telah digusur oleh individu lainnya yang lebih kuat, akan tetapi suatu masa ia harus berdiri tegap, menggigit lawannya, bertarung, hingga ia menang dan berada ditataran eksistensi yang kokoh. Tentu ini bukanlah satu-satunya analogi yang selalu tepat. Namun seperti yang sudah dikatakan, bahwa terkadang harus begini..

            “Kita tidak bisa menentang suatu kaidah alam yang berlaku, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana untuk menguasainya”~Imam Hasan Al-Banna~

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) merupakan satu dari seribu contoh dalam gambaran diatas. Di usianya yang telah menginjak 14 tahun ini, KAMMI telah mengalami sebuah fase yang membawanya kepada puncak popularitas dan eksistensi yang cukup mapan. Kalo boleh dibilang siapa yang tidak kenal KAMMI? Hampir seluruh elemen mahasiswa dan masyarkat seluruh Indonesia mengenal KAMMI. Akan tetapi kenapa hingga hari ini keberadaan KAMMI tak lain hanya sebagai sebuah organisasi mahasiswa yang aktif dibidang sosial dan agama, padahal lebih dari itu, KAMMI memiliki tantangan yang jauh lebih berat, yang dimana apabila KAMMI sebagai gerakan perubahan tidak mampu memberikan jawaban memuaskan atas segala persoalan tersebut, tentu ia akan jatuh kedalam gua kegagalan, dan bersiaplah untuk kehilangan segala yang telah di impikan selama ini. Persoalaan tersebut adalah posisi KAMMI didalam dimensi perpolitikan, KAMMI yang dengan sadar telah menginjakan kakinya didalam kancah percaturan politik bangsa ini dan bahkan telah mencantumkan sebagai salah satu poin kedalam paradigma gerakan KAMMI ;

KAMMI adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer

a.   Gerakan  Politik  Ekstraparlementer  adalah  gerakan  perjuangan  melawan  tirani  dan

menegakkan demokrasi yang egaliter.

b.   Gerakan  Politik  Ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural  dan  struktural   yang

berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan

institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.

c.    Gerakan  Ekstraparlementer  berarti  tidak  menginduk  pada  institusi  parlemen  maupun

pembentuk parlemen (partai politik dan senator). Independensi sikap politik bulat utuh

tanpa intervensi partai apapun.

e.    Gerakan  Ekstraparlementer  bergerak  di  luar  parlemen  dan  partai  politik,  sebagai

representasi rakyat secara independen

  Meski dengan resiko pengalaman dan usia belia, namun komitmen tersebut telah mencari konsekuensinya. KAMMI harus mampu bersaing dan menjadi kasatuan yang terikat dalam setiap permasalahan bangsa ini.

 

KAMMI ber-Transformasi.

            KAMMI yang memang lahir dari rahim lembaga pergerakan dakwah kampus yang notabene cukup berbeda dengan fase yang kini telah dipilih. Namun tak seorangpun berani berpendapat bahwa KAMMI tidak akan mampu untuk bersaing didalam komoditas barunya ini. Mungkin sedikit transformasi gelagat dan polafikir yang kemudian harus disesuaikan dengan kondisi keberadaannya. Tentunya dengan tidak meninggalkan identitas asli yang tak menutup kemungkinan bahwa ketika semua alternatif telah menemui kekecewaan, KAMMI hadir dengan hawa segar yang mampu menjadi solusi disegala permasalahan bangsa. Namun perlu diketahui bersama, bahwa inilah persoalan pokok dari semua pembahasan dalam permasalahan ini. KAMMI harus mampu bertransformasi seperti yang dikatakan Anis Matta dalam buku (Menikmati Demokrasi) bahwa “kitalah(aktivis dakwah) yang bertanggungjawab atas kesalahpahaman orang lain terhadap kita, kemunculan kita ke publik,dalam bentuk apapun, melalui suatu proses waktu. Secara perlahan akan membentuk kesan dan image tertentu dalam benak publik”. Tentu hal ini menjadi pertimbangan besar untuk KAMMI dan para aktivis KAMMI bahwa apabila KAMMI selama ini terus memposisikan diri sebagai lembaga keagamaan dan sosial tanpa terus berperan aktif ditataran politik, maka benarlah yang terjadi seperti apa yang dikatakan oleh Anis Matta, KAMMI akan mengalami kesulitan dalam pencapaian tujuannya.

            Bertransformasi bukanlah berkamuflase, transformasi jauh lebih bersifat mengenal diri dan mengenal kondisi. KAMMI harus benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin, karna dalam pentas perpolitikan putaran roda kesempatan sangat sulit untuk terulang atau mungkin mustahil. Karena itu ditengah posisi KAMMI yang masih segar dan dengan sangat cepat mampu memperkenalkan produknya dikhlayak, maka KAMMI harus bersifat ‘oportunis’. Karena keluguan hanya menjadikan KAMMI lemah dan mudah dikalahkan. Sebagai contohnya, KAMMI dikenal dikalangan mahasiswa dan masyarakat sebagai pribadi pemuda yang baik dan bermoral, dangan asas ideologi islam yang modern, KAMMI terus mampu mengambil perannya sendiri ditengah ketatnya persaingan politik antar mahasiswa yang kompetitif. Akan tetapi nilai tersebut tidaklah cukup untuk kemudian mampu memberikan kepercayaan kepada khalayak bahwa KAMMI pun dapat bersaing dalam sisi kompetensi politik. Tidak cukup menjadikan moral sebagai asas mutlak sebagai cara menarik konstituen(pengikut),“Kita tak cukup hanya menjadi sosok baik,tapi kita juga  dituntut untuk menjadi sosok yang kuat” menurutAnis Matta.

   KAMMI harus lebih general dalam membuka ruang perspektif publik. KAMMI harus mampu menjawab segala keraguan dimata masyarakat,dan KAMMI pun harus mambuktikan bahwa KAMMI hadir dengan membawa segala tawaran penyelesaian permasalahan yang solutif.

            Meski terkadang jalan transformasi ini akan menimbulkan resiko yang cukup besar, yaitu apabila terjadi kegagalan dalam penerapan konsep yang mungkin tidak sesuai dengan identitas selama ini, atau keputusan kolektif pun mengalami sebuah keslahan fatal, maka sudah dapat dipastikan bahwa KAMMI akan kehilangan banyak kepercayaan dari tubuh internal (kader). Namun jika KAMMI tidak berani mengambil jalan ini, jelas akselerasi hanyalah menjadi angan-angan semata. Dan KAMMI terpuruk tak mampu menjawab tantangan dikancah percaturan politik. Untuk itu segala unsur komponen strategi perjuangan (moralitas,kompetensi,keputusan kolektif & ketaatan kepada Allah swt)  harus terhimpun menjadi sebuah tindakan solutif yang mampu menjawab segala dilema yang melanda ditubuh KAMMI. Wallahu’alam bish-showab

Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Qs,Muhammad:7)

Meneguhkan kedudukanmu

Meneguhkan kedudukanmu

Meneguhkan kedudukanmu

Jimmy Julian

– kastrat KAMMI Komisriat UNJ dan Koor. Brigade Merah Saga KAMMI UNJ-Gambar